*ENAM PERKARA PERUSAK HATI*
✍ Dari An-Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma, _Nabi ﷺ mengingatkan:_
*أَلاَ وَإِنَّ فِيْ الْج َسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلاَ وَهِيَ الْقَلْبُ*
*_“Ingatlah bahwa di dalam jasad ada segumpal daging. Jika ia baik maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung).”_*
(HR Bukhari dan Muslim).
Hadits ini bisa dimaknai dalam _dua sudut pandang._
1. *_Secara jasmani._* Secara lahiriah, Nabi Muhammad ﷺ berpesan tentang betapa vitalnya fungsi jantung (bahasal Arab: qalb) dalam tubuh manusia.
Jantung yang *_normal_* adalah pangkal jasmani yang *_sehat._*l
Sebaliknya, ketika jantung mengalami gangguan, maka *_terganggu pula_* kesehatan tubuh secara keseluruhan.
2. *_Secara rohani._* Istilah *_qalb_* dimaknai sebagai apa yang sering kita sebut dengan *_hati_*. Hati memang tak kasat mata. Ia tempat *_berpangkalnya niat._* Tulus atau tidak, jujur atau pura-pura, lebih sering hanya diketahui oleh Allah dan pemilik hati sendiri. Dalam Islam, hati merupakan sesuatu yang paling pokok.
✍ Untuk menjaga agar *_hati tetap sehat_* perlu kiranya kita menjawab sebuah pertanyaan: *_apa yang menyebabkan hati rusak?_*
✍ Setidaknya ada *_enam perkara_* yang membuat hati manusia menjadi rusak.
👉 *_Pertama,_* Dengan sadar *_berbuat dosa_* Dengan berangan-angan kelak bisa bertobat dan bisa menghapus dosa-dosanya. Bermaksiyat dengan sadar dan sengaja adalah satu kesalahan fatal.
👉 *_Kedua,_* berilmu tapi tidak mau mengamalkannya. Pepatah bijak mengatakan, *_al-‘ilmu bilâ ‘amalin kasy syajari bilâ tsamarin (ilmu tanpa amal bagaikan pohon tanpa buah)._*
Kondisi ini bisa menyebabkan rusaknya hati.
👉 *_Ketiga,_* ketika seseorang beramal, ia *_tidak ikhlas_* Amalnya bukan karena Allah, namun karena riya', sombong, dsb.
👉 *_Keempat,_* memakan rezeki Allah tapi tidak mau bersyukur. Karunia dan syukur merupakan pasangan yang tak bisa dipisahkan.
👉 *_Kelima_* adalah tidak ridha dengan karunia Allah. Pada level ini, orang bukan hanya tidak mau mengucapkan rasa syukur, tapi juga kerap mengeluh, merasa kurang, bahkan dalam bentuknya yang ekstrem melakukan protes kepada Allah.
_Firman Allah:_
*وَلَوْ بَسَطَ اللَّهُ الرِّزْقَ لِعِبَادِهِ لَبَغَوْا فِي الْأَرْضِ وَلَٰكِنْ يُنَزِّلُ بِقَدَرٍ مَا يَشَاءُ ۚ إِنَّهُ بِعِبَادِهِ خَبِيرٌ بَصِيرٌ*
*_"Dan jikalau Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat."_*
(QS Asy-Syura: 27).
👉 *_Keenam,_* mengubur orang mati namun tidak mengambil pelajaran darinya. Peristiwa kematian adalah nasihat yang lebih gamblang daripada nasihat dalam panggung ceramah.
_Rasulullah ﷺ bersabda:_
*إِنَّ اْلقَبْرَ أَوَّلُ مَنَازِلِ الآخِرَةِ فَإِنْ نَجَا مِنْهُ فَمَا بَعْدَهُ أَيْسَر مِنْهُ وَإِنْ لَمْ يَنْجَ مِنْهُ فَمَا بَعْدَهُ أَشَدُّ مِنْهُ*
*_"Sungguh liang kubur merupakan awal perjalanan akhirat. Jika seseorang selamat dari (siksaan)-nya maka perjalanan selanjutnya akan lebih mudah. Namun jika ia tidak selamat dari (siksaan)-nya maka (siksaan) selanjutnya akan lebih pedih.”_*
(HR Tirmidzi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar